Minggu, 28 April 2013

Kaya tak jamin BAHAGIA

Terus apa dong? (silahkan bertanya saja pada rumput yang bergoyang... hehhee)
Beberapa hari yang lalu bertemu dengan sodara yang ekonominya secara lahiriah sudah wah bagi kami semua. Tak sadar disela pembicaraan terucap sebuah keluhan yang mengguncang batin saya yang mendalam. (cie cie cie..... lebay). Dia berkata "Mbak, jadi orang kaya itu gak enak yah". Nah loooooooooooo.... dari mana coba, mau kemana-mana ada dananya, mau makan apa aja bisa.... terus apa dong. Yah, itulah manusia dikasi gak dikasi sama Alloh pasti ada saja keluhan yang keluar. 

Namun, jika kita renungkan ada benarnya juga sih apa yang dikatakan sodara tersebut. Kita perhatian para konglomerat yang rumahnya mewah dan serba ada, namun yang menikmati rumah besarnya juga para "aspri-aspri"nya yang notabene setiap hari menjaga rumah mereka. Para orang kaya itu tidur juga dalam 1 malam hanya menggunakan 1 ranjang yang tak lebih dari 80 cm x 2 m meski kamar tidur mereka ada 6 misalnya. Tidak mungkin mereka dalam semalem 2 jam tidur di kamar 1, 2 jam pindah ke kamar 2, dst. (cape deeeeehhhhh). Belum lagi dengan masalah-masalah yang membelenggu mereka, tentu mereka akan selalu berkutit dengan hal-hal duniawi yang rasanya tiada henti. 

Tapi, sejatinya pula kaya itu enak juga loh jika fungsi kekayaannya dimanfaatkan untuk hal-hal yang positif dan menghasilkan pahala. Seperti : bersedekah atau membiayai kaum dhuafa yang memerlukan modal untuk usaha. Tentu dengan jalan ini harta yang mereka miliki akan lebih berkah dan pahalanya tak terputus sampai akhirat nanti. Dan ini adalah sebaik-baik bekal bagi mereka.

Dan tentunya kita patut ingat bahwa Alloh menyukai muslim yang kaya dari pada yang miskin. Karena dengan kekayaan itulah jalan untuk ibadah terbuka lebar. Secara... umrah dan haji juga tidak gratis.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar