Selasa, 21 Mei 2013

Belajar, Belajar dan Belajar

Membaca artikel para blogger yang sudah lama, rasanya ilmu kita kok keciiiiiilll amat yak... **tapi gak sekecil semut sih... sakit kalo ke injek**. Dunia seakan tak selebar daun kelor --seperti yang dikatakan orang-orang--. Lebaaaaaaarrr banget gitu. Gaya bahasa, ritme cerita, pilihan kata, sungguh tepat dan enak di baca. **sebelum nulis pake kernyit dahi gak yah??**Tapi sebagai pejuang tangguh *cieeeeeeeeee.... dalam hati bergumam, rasa iri campur kagum ini harus dirubah ke arah positif dan dituangkan dalam bentuk tulisan, yah siapa tau ada yang baca dan bermanfaat. *kan jadi enak tuh... macam asinan cempaka --ngiler kan?--

Ya, semua manusia terlahir dengan membawa fitrah yang berbeda-beda. Dan pasti seiring berjalannya waktu pastilah mempunyai ilmu yang berbeda-beda tapi satu jua...  MERDEKA!!! hehhee. Maksudnya, semua ilmu itu tujuannya satu... KEBAIKAN. Upz.. tapi musti dilihat yah, ilmu apa dulu itu. Tentu ilmu yang bermanfaat dooooongnngng... Karena aku percaya bahwa orang baik ketemu yang baik-baik... hehehehe.

Membaca tulisan dan artikel-artikel mereka, rasanya tepat sekali jika belajar harus ditegakkan dengan setinggi-tingginya. sampai langit ketujuh. Belajar tidak mengenal ruang dan waktu. Dimanapun dan kapanpun bisa jadi sebuah ilmu dan materi tulisan, seperti bacaan selanjutnya ini. 

Kemaren waktu naik angkot pulang kerja, ada anak SD umur 9 tahunan lah duduk di depanku, dan disebelahnya ada Ibu muda yang asyik bermain smartphone. Dalam hati pasti ini Ibu yang lagi jemput anaknya pulang sekolah. Ternyata oh ternyata, selang beberapa meter angkot berlalu, anak itu turun dari angkot .... dan OMG... sendirian. Ternyata tebakan saya salah. Rasa kagum pun muncul, betapa beraninya anak itu yah? Kita saja yang dewasa terkadang was was naik angkot. Lha ini ... 9 tahun. Mungkin jarak angkot dekat kali yah. Tapi tetep, was-was.... sebagai orang tua gitu loh.... *membayangkan dia anak kite...... cieeee.. sok emak-emak dah...

Satu pembelajaran : bahwa kita harus berani. Berani yang diawali dengan pikiran positif, bahwa perjalanan kita akan aman. Yah, si anak gak berfikir terlampau jauh apalagi berfikir negatif. Dia hanya berfikir sampai dirumah dengan selamat. Naik angkot, bayar dan turun. Terkadang dengan fikiran yang simpel itulah kita menjalani kehidupan ini dengan lancar dan jaya... *macam jalan raya ... hehehe.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar